5 Perbedaan Bakery dan Pastry Agar Tidak Keliru

Pastikan Anda mengetahui perbedaan pastry dan bakery agar tidak keliru ketika akan membeli peralatan yang dibutuhkan untuk membuatnya. Pasalnya hingga saat ini ada banyak orang yang masih tidak tahu apa perbedaan keduanya dengan baik,

Tidak sedikit yang menganggap kue adalah pastry atau croissant adalah bakery. Namun sebenarnya wajar saja kalau masyarakat awam masih tidak mengetahui perbedaannya. Mereka jelas tidak belajar dengan detail mengenai apa itu bakery dan pastry.

Jika Anda merupakan salah satunya, tidak perlu merasa kecil. Anda tidak sendirian dalam mempelajari informasi bakery dan pastry dari awal. Kalau begitu tanpa berpanjang lebar lagi mari simak pengertian pastry dan bakery serta jenis-jenis dan perbedaannya!

Apa Itu Bakery?

 

Bakery atau toko roti adalah tempat yang menyediakan berbagai aneka jenis roti dan kue untuk dijual kepada konsumen. Biasanya, toko roti menyediakan berbagai jenis roti, seperti roti tawar, roti gandum, roti lapis, roti manis, hingga roti isi.

Secara umum, bakery terbagi menjadi beberapa kategori: roti, kue, kue kering (cookies), kue mangkuk (cupcakes), donat, dan pastry. Bakery dapat ditemukan di banyak tempat, seperti pusat perbelanjaan, pasar tradisional, atau bahkan di pinggir jalan.

Produk roti dan kue yang dihasilkan oleh bakery biasanya terbuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi serta diproduksi dengan teknik-teknik yang tepat demi menghasilkan produk lezat.

Bakery juga menawarkan pilihan makanan yang tergolong lebih sehat. Contohnya seperti roti gandum atau roti tanpa gluten, serta kue rendah gula dan rendah lemak bagi konsumen yang memperhatikan kesehatan mereka.

Bakery memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan roti dan kue dengan berbagai pilihan, baik itu untuk sarapan pagi, camilan di siang hari, atau untuk acara-acara khusus seperti ulang tahun atau pernikahan.

Sebagai informasi tambahan, kalori pada bakery bervariasi tergantung pada jenisnya. Berikut adalah jumlah kalori untuk beberapa jenis bakery:

  • Roti biasa: 98 kalori
  • Roti pisang: 111 kalori
  • Roti panggang: 66 kalori
  • Sandwich: 14 kalori
  • Sandwich ham dan keju: 105 kalori

 

Baca juga: 8 Macam Peralatan Bakery dan Fungsinya

 

Apa Itu Pastry?

 

Pastry berasal dari bahasa Prancis yaitu patisserie, yang artinya kue. Pastry merupakan jenis kue yang terbuat dari adonan tepung terigu, mentega atau margarin, dan air atau susu. Adonan pastry biasanya diolah dengan teknik khas, seperti penggilingan atau pemipihan dengan lapisan-lapisan yang dihasilkan dari penambahan mentega atau margarin.

Jenis-jenis pastry yang populer antara lain puff pastry, shortcrust pastry, dan danish pastry. Pastry biasanya digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat aneka hidangan seperti croissant, quiche, dan strudel. 

Pastry seringkali diisi dengan aneka bahan, seperti buah-buahan, daging, krim, keju, dan sebagainya. Produk pastry berkualitas dihasilkan dari bahan-bahan terbaik sehingga menghasilkan tekstur yang lezat, renyah pada bagian luar, serta lembut dan mudah hancur pada bagian dalam.

Rasanya yang enak dan tampilannya yang cantik membuat pastry banyak digunakan sebagai pilihan hidangan makanan ringan atau dessert untuk berbagai acara atau perayaan.

Berikut adalah jumlah kalori untuk beberapa jenis pastry yang perlu Anda ketahui:

  • Danish pastry dengan keju: 419 kalori
  • Puff pastry biasa: 61 kalori
  • Pastry isi buah: 267 kalori
  • Eclair: 640 kalori
  • Croissant cokelat: 232 kalori

 

Apa Saja Jenis-Jenis Bakery?

 

Produk-produk makanan yang termasuk dalam bakery sebenarnya sudah sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dalam setiap daerah pasti akan ada bisnis bakery untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Beberapa contohnya ialah sebagai berikut.

1. Roti

Roti adalah makanan yang terbuat dari bahan-bahan seperti tepung, air, ragi, dan garam. Adonan ini diuleni hingga elastis dan kemudian dibiarkan mengembang selama beberapa waktu sebelum dipanggang. Roti memiliki berbagai macam bentuk, ukuran, dan tekstur tergantung resep dan teknik pembuatannya.

2. Donat

Donat adalah makanan manis yang terbuat dari adonan tepung, gula, mentega, telur, dan ragi. Adonan ini dibentuk seperti cincin dengan lubang di tengahnya dan digoreng dalam minyak panas hingga berwarna cokelat keemasan. Donat biasanya diberi topping seperti gula halus, selai, atau krim, dan sering disajikan sebagai camilan atau hidangan penutup.

3. Cupcake

Cupcake merupakan kue kecil yang terbuat dari adonan kue dan dibuat dalam cetakan kecil, biasanya dengan kertas baking cup. Adapun teksturnya lembut serta sedikit basah, dengan ia hadir dalam berbagai varian rasa seperti vanila, cokelat, stroberi, dan lain sebagainya.

Kue ini sering dihiasi dengan berbagai macam frosting atau topping, seperti buttercream, cream cheese, buah-buahan, sprinkles, atau cokelat. Dan yang terpenting adalah kue ini disajikan sebagai camilan atau hidangan dessert yang sangat populer di seluruh dunia.

4. Biskuit

Biskuit juga terbuat dari tepung terigu, gula, dan mentega. Adonan ini diaduk hingga tercampur rata, kemudian dipanggang dalam oven hingga kering dan renyah. Biskuit biasanya disajikan sebagai camilan di pagi atau sore hari dan dapat dijadikan sebagai pelengkap minuman, seperti teh atau kopi. Tidak jarang juga biskuit digunakan dalam hidangan penutup yang lebih rumit.

5. Cookies

Cookies adalah salah satu jenis produk bakery kering yang terbuat dari bahan-bahan seperti susu, gula, garam, margarin, telur, dan baking powder. Agar teksturnya renyah, cookies harus memiliki kadar air kurang dari 5%. Oleh karena itu, proses pemanggangan cookies harus dilakukan dengan hati-hati agar menghasilkan kualitas yang optimal.

 

Baca juga: Apa Saja Kue yang Bisa Dijadikan Bisnis?

 

Apa Saja Jenis-Jenis Pastry?

 

Produk makanan yang termasuk dalam pastry memang diakui jarang ditemukan di pasar tradisional atau warung dekat rumah. Jadi tidak heran kalau Anda kebingungan apa saja yang disebut sebagai pastry. Coba langsung perhatikan jenis-jenisnya di bawah ini.

1. Croissant

Croissant merupakan makanan yang terbuat dari adonan yang dilipat-lipat dan dibentuk seperti bulan sabit. Adonan ini mengandung mentega dan terdiri dari beberapa lapisan tipis. Begitu tiba saatnya dipanggang maka Anda bisa melihat tekstur renyah di bagian luarnya.

Dari namanya dapat ditebak bahwa Croissant ini berasal dari Prancis dan tentunya kini telah populer di seluruh dunia. Croissant dapat disajikan sebagai hidangan sarapan, camilan, atau hidangan penutup. Kue ini juga bisa dimakan secara langsung atau ditambahkan isi, seperti keju, daging, atau selai.

2. Choux Pastry

Choux pastry adalah jenis pastry yang terbuat dari campuran air, mentega, tepung terigu, dan telur. Adonan ini diaduk hingga halus dan kemudian dimasak dalam oven. Ketika dipanggang, uap di dalam adonan akan membentuk gelembung udara sehingga menghasilkan adonan yang empuk dan berpori-pori.

Choux pastry biasanya digunakan sebagai dasar untuk membuat kue sus atau éclairs, dan dapat diisi dengan berbagai macam isian, seperti krim, selai, atau buah-buahan. Choux pastry juga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat hidangan penutup yang lebih rumit seperti croquembouche.

3. Filo Pastry

Filo pastry adalah jenis pastry yang tipis dan kering. Pastry satu ini terbuat dari tepung terigu, air, dan sedikit minyak atau mentega. Adonan filo pastry perlu diuleni dan dijepit tipis-tipis hingga menjadi lembaran yang transparan.

Filo pastry sering digunakan sebagai dasar untuk membuat hidangan seperti baklava, samosa, atau pai. Lembaran filo pastry ini dapat ditumpuk dan dilipat untuk membentuk lapisan yang tebal sehingga menghasilkan tekstur garing ketika dipanggang.

4. Puff Pastry

Puff pastry termasuk dalam jenis pastry yang terbuat dari adonan tepung terigu, mentega, dan air. Adonan puff pastry ini dilipat-lipat dan kemudian dipanggang dalam oven dengan suhu yang sangat tinggi. Ketika dipanggang, adonan puff pastry akan membesar karena uap yang dihasilkan oleh mentega dan air sehingga menghasilkan tekstur garing.

5. Danish Pastry

Danish Pastry atau Pastry Denmark mempunyai karakteristik unik dengan lapisan-lapisan dan tekstur yang dihasilkan oleh bahan-bahan yang memiliki rasa manis. Ada berbagai jenis pastry Denmark yang termasuk dalam kategori ini, seperti spandauer, cinnamon rolls, raisin swirl, dan variasi lainnya.

 

Baca juga: Mengenal Macam-macam Oven untuk Memanggang

 

Apa Saja Perbedaan Bakery dan Pastry Agar Tidak Keliru?

 

Jika Anda memperhatikan jenis-jenis bakery dan pastry pada poin sebelumnya maka ada karakteristik yang bisa disimpulkan untuk membedakan keduanya. Benar, perbedaannya terdapat pada bahan-bahan serta tekstur yang dihasilkannya. Untuk kejelasannya, berikut penjelasan yang lebih detail.

1. Bahan Dasar Pembuatannya

Sebenarnya hanya ada satu bahan yang membuat keduanya berbeda, yakni penggunaan ragi pada bakery tetapi tidak pada pastry. Bahan ragi cukup penting dalam bakery karena bertugas untuk membuat adonan mengembang. Sedangkan pastry tidak membutuhkan ragi melainkan kualitas adonan yang tinggi untuk menjadikannya lezat dikonsumsi.

2. Tekstur

Perbedaan utama antara tekstur roti (bakery) dan pastry terletak pada kepadatan dan kelembutan produk akhir. Roti cenderung lebih padat sekaligus kenyal karena adonannya dicampur dan diuleni sehingga menghasilkan tekstur yang lebih berat.

Di sisi lain, pastry cenderung lebih renyah dan ringan karena adonannya diolah sedikit agar tidak terlalu padat. Tekstur pastry juga dihasilkan dari jumlah lemak yang digunakan dalam adonan. Jumlah lemaknya yang akan menentukan apakah pastry lebih kering dan rapuh.

3. Peranan Lemak dalam Adonan

Peranan lemak dalam adonan roti dan pastry memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Dalam roti, lemak (seperti mentega atau minyak) sering digunakan sebagai bahan tambahan untuk memberikan kelembutan pada adonan. Sedangkan pada pastry, lemak merupakan bahan utama untuk menghasilkan struktur dan tekstur berlapis-lapis yang khas.

Setelah semua informasi yang dijelaskan di atas, sekarang Anda jadi lebih tahu apa saja perbedaan bakery dan pastry, bukan? Mulai dari bahan-bahan yang diperlukan hingga tekstur dan peranan lemak dalam keduanya ternyata sangat berbeda secara signifikan.

4. Proses Pembuatan

Proses pembuatan pastry melibatkan penggilingan dan pelapisan bahan lemak. Adonan pastry umumnya dibekukan sebelum dipanggang dan disajikan. Setiap jenis pastry memiliki proses pembuatan yang berbeda.

Sementara itu, bakery memiliki proses pembuatan yang lebih sederhana. Bahan roti dicampur, difermentasi, dan diistirahatkan sebelum dipanggang lalu disajikan. Untuk roti manis atau asin, bisa ditambahkan filling atau perisa sebelum dipanggang.

5. Proses Penyimpanan

Untuk menjaga kualitas bakery dan pastry, adonan pastry tanpa lemak dikemas dalam kertas roti dan disimpan di freezer selama maksimal enam bulan. Adonan pastry berlemak disimpan dalam wadah kedap udara di kulkas selama beberapa hari. Produk bakery disimpan dengan plastik rapat atau dibungkus kain untuk beberapa hari. Produk bakery juga bisa dibekukan setelah didinginkan, tetapi tidak lebih dari tiga bulan.

Banner Oven Roti Kue Kering Sinar Himalaya

Jika Anda tertarik untuk mencoba membuat pastry di rumah maka oven konveksi dari Sinar Himalaya dapat menjadi pilihan yang tepat. Oven konveksi memiliki kemampuan untuk memanaskan udara di dalam oven secara merata dan memberikan suhu yang tepat untuk memanggang pastry sehingga hasilnya sempurna.

Sinar Himalaya menyediakan berbagai jenis oven konveksi dengan kualitas dan harga yang kompetitif. Kunjungi website Sinar Himalaya sekarang untuk memilih oven konveksi sesuai kebutuhan Anda!

Sinar Himalaya
Sinar Himalaya
Sinar Himalaya merupakan importir mesin untuk roti dan makanan, pengemasan, farmasi, kayu, dan HoReCa serta peralatan memasak dengan layanan after sales 24 jam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp