Jenis-jenis potongan daging sapi dan hasil olahannya perlu diketahui sebelum Anda membuka bisnis yang berkaitan dengan olahan daging sapi. Sebab, beberapa jenis daging memiliki karakteristik berbeda dan memengaruhi cara memasak serta hasil akhir hidangan.
Bagi pelaku usaha kuliner, pemilihan potongan daging sapi yang sesuai dengan kebutuhan hidangan akan memengaruhi kualitas dan produktivitas. Untuk membantu Anda lebih memahami cara memilih potongan daging yang tepat dan mengolahnya dengan maksimal, artikel ini akan membahas berbagai jenis potongan daging sapi dan hasil olahannya.
Jenis-jenis Potongan Daging Sapi dan Hasil Olahannya
Tahu tentang jenis-jenis potongan daging sapi sangat penting. Pasalnya, Anda jadi bisa mengolahnya dengan cara yang tepat dan menghasilkan hidangan yang lezat. Setiap bagian memiliki karakteristik berbeda mulai dari tekstur, kadar lemak, hingga tingkat keempukan. Berikut ini jenis potongan daging sapi beserta hasil olahan yang sesuai:
1. Sirloin (Has Luar)
Sirloin atau has luar merupakan bagian daging sapi yang diambil dari area punggung bawah, dekat pinggul. Potongan ini memiliki tekstur yang cukup empuk namun tetap berserat, serta kandungan lemak yang seimbang. Sirloin sering digunakan untuk membuat steak karena mudah dimasak dan rasanya lezat. Selain steak, sirloin juga cocok diolah menjadi tumisan daging atau daging panggang berempah.
2. Tenderloin (Has Dalam)
Tenderloin merupakan bagian paling empuk dari daging sapi dan dikenal juga sebagai fillet. Potongan ini terletak di bagian dalam pinggang sapi, tidak banyak bergerak, sehingga teksturnya sangat lembut. Tenderloin sangat cocok untuk olahan seperti beef steak premium, beef wellington, atau sate daging sapi yang mewah. Karena harganya relatif tinggi, tenderloin biasa digunakan dalam sajian steak atau olahan panggang lainnya.
Baca Juga: 7 Cara Menyimpan Daging Sapi di Freezer yang Tepat
3. Brisket (Sandung Lamur)
Brisket berasal dari bagian dada bawah sapi dan memiliki tekstur yang cukup keras karena mengandung jaringan ikat. Namun, ketika dimasak dalam waktu lama, daging ini akan menjadi sangat empuk dan kaya rasa. Brisket banyak digunakan dalam masakan seperti rendang, rawon, atau sup daging. Di negara barat, brisket sering dijadikan daging panggang ala barbeque.
4. Shank (Tutup Paha)
Potongan shank diambil dari bagian bawah kaki sapi dan dikenal memiliki banyak kolagen alami. Teksturnya keras dan berserat, namun sangat cocok untuk olahan berkuah seperti sup buntut, semur, atau soto daging. Shank juga sering diolah dalam teknik slow cooking agar dagingnya menjadi lembut dan kuahnya lebih gurih karena kandungan gelatin dari tulangnya.
5. Rib (Iga)
Bagian rib atau iga merupakan salah satu favorit pecinta daging. Letaknya berada di sekitar tulang rusuk sapi dan memiliki perpaduan sempurna antara daging dan lemak. Potongan ini sangat cocok untuk dibuat sup iga, iga bakar madu, atau gulai iga. Daging dari bagian ini akan terasa empuk dan juicy jika dimasak dengan teknik panggang atau direbus lama.
Baca Juga: Panduan Memilih Mesin Pemanggang Daging yang Awet
Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Saat Mengolah Daging Sapi?
Mengolah daging sapi tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Selain memilih potongan yang sesuai, proses persiapan dan memasaknya juga harus tepat agar hasil akhirnya tidak alot, amis, atau kehilangan rasa. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
1. Memilih Potongan Sesuai Jenis Masakan
Tidak semua potongan daging cocok untuk setiap jenis olahan. Misalnya, jika Anda ingin memasak steak, maka pilihlah tenderloin atau sirloin. Namun, jika ingin memasak rendang, brisket akan jauh lebih tepat karena mengandung cukup lemak dan serat. Menyesuaikan potongan daging dengan teknik memasak akan sangat berpengaruh terhadap rasa dan tekstur akhir.
2. Mengolah dengan Teknik yang Tepat
Teknik memasak sangat memengaruhi keempukan dan cita rasa daging sapi. Daging yang keras memerlukan teknik slow cooking atau pressure cooking. Sebaliknya, potongan empuk seperti tenderloin cukup dipanggang sebentar. Jika salah memilih teknik, daging bisa menjadi keras atau kehilangan nutrisinya. Oleh karena itu, pahami dahulu karakteristik daging sebelum mulai mengolah.
3. Memberi Waktu Istirahat Setelah Memasak
Setelah daging dimasak, biarkan beberapa menit sebelum dipotong atau disajikan. Proses ini disebut resting time dan sangat penting untuk menjaga kelembapan serta rasa daging. Jika dipotong langsung setelah dimasak, jus dalam daging akan keluar. Hal ini akan membuat teksturnya jadi kering. Resting time berlaku terutama untuk daging panggang seperti steak atau roast beef.
Baca Juga: Resep Ayam Panggang Oven Simple dan Anti-Ribet
4. Menggunakan Marinasi yang Tepat
Proses marinasi sangat membantu untuk menambah rasa dan melembutkan daging. Gunakan bahan seperti bawang putih, jahe, air jeruk nipis, atau yogurt untuk memecah protein dalam daging. Namun, jangan terlalu lama marinasi potongan empuk karena justru bisa membuat teksturnya berubah menjadi lembek atau terlalu asam. Idealnya, proses marinasi dilakukan selama 30 menit hingga 2 jam tergantung jenis potongan.
5. Menjaga Kebersihan dan Suhu Penyimpanan
Daging sapi yang baru dibeli harus segera disimpan di suhu rendah agar tidak cepat membusuk. Hindari mencuci daging sebelum disimpan karena justru mempercepat pertumbuhan bakteri. Simpan dalam wadah kedap udara atau bungkus rapat dengan plastik. Bila tidak segera dimasak, simpan di freezer dengan suhu -18°C dan beri label tanggal untuk memantau kesegarannya.
Itu dia jenis-jenis potongan daging sapi dan hasil olahannya. Dengan mengenali karakteristik setiap bagian daging, Anda dapat memilih metode pengolahan yang tepat untuk menghasilkan cita rasa yang maksimal. Keberhasilan sebuah menu daging tidak hanya bergantung pada resep, tetapi juga pada pemilihan potongan yang sesuai dengan teknik memasaknya.
Bagi Anda yang menjalankan bisnis kuliner, seperti restoran, katering, atau produksi makanan olahan, pemahaman ini dapat menjadi kunci efisiensi dapur. Namun, agar proses produksi berjalan lancar dan higienis, tentu diperlukan dukungan alat profesional yang tepat.
Untuk itulah, penggunaan Meat Machine dari Sinar Himalaya menjadi solusi ideal bagi Anda yang bergerak di industri makanan. Salah satu yang direkomendasikan adalah Meat Slicer HBS-300A menjadi pilihan ideal. Mesin ini dapat mengiris berbagai jenis daging, seperti sapi dan kambing saat kondisi beku maupun tidak, dengan ketebalan irisan yang dapat disesuaikan.
Jadi, Anda dapat menghasilkan irisan daging yang cepat, simetris, dan seragam, cocok untuk kebutuhan bisnis yang mengutamakan kualitas. Tertarik? Kunjungi Sinar Himalaya sekarang juga untuk melihat katalog lengkap dan mendapatkan penawaran terbaiknya.